Kubunuh tuhanku


Kehidupan memang nampak sangatlah sulit buatku, aku hidup di keluarga yang sangat aku cintai. Namun itu semua juga telah aku buat rusak semua, karena akau mulai melihat mengapa aku tidak seperti teman2ku di SMU itu. Yang mereka bisa berpikir tentang pacaran, naik sepeda motor bahkan banyak yang bawa mobil, aku lihat itu semua di TV yang Cuma 14” tapi berwarna lho. Kenapa ya orang-orang di TV itu hidupnya begitu enak gitu, mereka bisa main ke Mall, pakai baju yang bagus dan modes, bisa kemana-mana dengan menenteng HP yang type terbaru, yang ada kameranya itu lho.


Sedangkan aku boro-boro mau pakai baju bagus, atau punya HP atau sepeda motor untuk makan besok aja aku harus utang. Yang karena keluargaku hidup di desa yang jauh dari kota, bapakku seorang petani dan kadang ojek, ibuku sering bantu bapak di sawah warisan nenek. Aku tidak menyesal kenapa aku hidup didesa, aku juga tidak menyesal kenapa aku hidup apa adanya. Karena sebenarnya orang tuaku pekerja keras, mereka telah berusaha keras untuk mendapatkan uang, mereka telah bekerja siang-malam untuk mendapatkan uang, bahkan kadang mereka tidak istirahat. Yang itu aku lihat juga sangat mempengaruhi kehidupan keluarga kami, kami jarang ketemu, kalaupun ketemu itupun Cuma malam yang kadang pada saat menjelang tidur. Aku tidak melihat orang tuaku bisa menikmati hidupnya, yang aku lihat mereka begitu semangat untuk mencari uang demi kebutuhan anak-anak seperti aku. Jarang aku lihat bisa bermesraan seperti keluarga-keluarga yang ada di TV, yang kelihatannya hidupnya kok santai, penuh canda dan sering rekreasi kemana-mana, aku benar sangat beringin berimajinasi kalau keluarga nantinya akan seperti itu, hidup dengan kecukupan dan imajinasi itu sangatlah kuat hidup dalam benakku. Kapan aku akan menjadi kaya yaaa. Imajinasi itu begitu kuat hinggap di kepala, sehingga sering aku bermimpi bisa hidup seperti keluarga yang aku lihat di TV-ku itu.
Hingga saat ini aku masih duduk di kelas 2 SMU di kecamatanku. Satu-satunya SMU yang ada di kecamatanku, hampir semua teman-temanku dari orang biasa. Mereka kebanyakkan dari keluarga petani bisa, dan paling banter anak dari cukong atau guru di desaku.

Comments :

2 komentar to “Kubunuh tuhanku”
Anonim mengatakan...
on 

Imaji yang kau punya
Tuhan berikan agar kau bisa merengkuh impian
Namun janganlah terjebak
rayuan gombal dari TV
Sesungguhnya,entah ia kaya entah ia miskin
Semua mempunyai permasalahannya sendiri
Orang kaya belum tentu bahagia
Orang Miskin belum tentu menderita
Satu semangat yang harus selalu kau punyai:
Rasa syukur untuk semua anugerah Tuhan
sambil tiada henti mencari jalan memperbaiki diri
yakinlah, engkau sedang berlari-lari menuju masa depan yang gemilang.
Semoga.

irwansyah mengatakan...
on 

kNyataan tak selama'y indah
mmpi juga tak slama'y mmberi suatu yg pasti
tersenyumlah mski hati ini menggis .
tu yg sll w ngenggem ..
soo sabar nd hadapi ..
hmn ..

Posting Komentar

 

Mengenai Saya

Foto saya
AKU ADALAH SEORANG PENGEMBARA KATA-KATA